Pages

Minggu, 18 Desember 2016

Rangkuman materi b.indonesia kelas 7 semester 1

B.INDONESIA
Bab 1.Belajar mendeskripsikan
A. Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi
1. Mengidentifikasi Ciri Objek, Tujuan, dan Isi Teks Deskripsi
Ciri Tujuan
• Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci
objek secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang
penulis Teks deskripsi bertujuan menggambarkan/ melukiskan secara
rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu objek/ suasana/
perasaan sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar,
mengalami apa yang dideskripsikan.
Ciri Objek yang dideskripsikan
• Objek yang dibicarakan pada teks deskripsi bersifat khusus (objek
tertentu yang kemungkinan berbeda dengan objek lain). Objek yang
dideskripsikan bersifat pendapat personal. Ciri ini tergambar pada
judul berisi objek pada konteks tertentu (Si Bagas Kucingku, Ibuku
Kebanggaanku). Hal yang dibicarakan khusus kucing bernama Bagas
yang kemungkinan memiliki sifat berbeda dengan kucing-kucing yang
lain. Demikian juga Ibu yang dideskripsikan memiliki tanggapan khusus
sesuai dengan pendapat penulis tentang ibu yang bisa jadi berbeda
dengan ibu pada umumnya)
Ciri Isi
• Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek
• Isi teks deskripsi menggambarkan secara konkret (menggambarkan
wisata yang indah akan dikonkretkan indahnya seperti apa,
menggambarkan ibu yang baik akan dikonkretkan baiknya seperti apa).
Dengan demikian, teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus
(warna dikhususkan pada kata hijau, biru toska, oranye)
• Isi teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga
menggunakan kata-kata dengan emosi kuat (ombak menggempur,
kemolekan pantai, ibuku yang tangguh)
2. Mengidentifikasi Jenis Teks Deskripsi
Jenis teks deskripsi
Ditinjau dari bentuknya teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori yaitu
teks deskripsi berdiri sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi
bagian teks lain (cerpen, novel, lagu, iklan, dll).
3. Mendaftar Ciri Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi
 A.Kalimat Berisi Penjelasan Terperinci untuk Mengonkretkan contoh:
Kalimat
Kalimat perincian
Ibuku orang yang sangat baik
Dia berusaha menolong semua
orang. Dia ramah dan tutur
katanya lembut kepada siapa saja.

B.Menggunakan Pilihan Kata dengan Emosi Kuat contoh:
Kata sifat
Kata emosi kuat
Baik

Indah

Kuat

Kuning

Merah

tulus, ramah, penuh kasih, menginspirasi

elok, molek, permai, menakjubkan

tangguh, perkasa


kuning kemilau, kuning keemasan

merah menyala, merah merona


 C.Mengidentifikasi Majas
ciri Teks Deskripsi dari segi Penggunaan Bahasa
• Menggunakan kata-kata khusus untuk mengkonkretkan ( warna dirinci
merah, kuning, hijau)
• Menggunakan kalimat rincian untuk mengongkretkan (Ibuku orang
yang sangat baik. Dia berusaha menolong semua orang. Dia ramah
dan tutur katanya lembut kepada siapa saja.
• Menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat (indah diungkapkan
dengan sinonim yang lebih memiliki emosi kuat yaitu elok, permai,
molek, mengagumkan, memukau, menakjubkan)

B. Menentukan Isi Teks Deskripsi
C.Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Deskripsi
1.Mencermati Struktur Teks Deskripsi
Struktur teks tanggapan deskriptif mencakup: identifikasi,
deskripsi bagian, simpulan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada bagan berikut.

Identifikasi/ gambaran umum
Berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lahirnya, makna
nama, pernyataan umum tentang objek.
Deskripsi bagian
Berisi perincian bagian objek tetapi diperinci berdasarkan tanggapan
subjektif penulis. Perincian dapat berisi apa yang dilihat (bagian-bagiannya,
komposisi warna, seperti apa objek yang dilihat menurut kesan penulis).
Perincian juga dapat berisi perincian apa yang didengar (mendengar suara
apa saja, seperti apa suara-suara itu/penulis membandingkan dengan apa).
Perincian juga dapat berisi apa yang dirasakan penulis dengan mengamati
objek.

Jenis Pengembangan Deskripsi Bagian

Deskripsi bagian berdasarkan ruang
Berisi perincian bagian-bagian ruang objek yang dideskripsikan.
Misalnya, penulis mendeskripsikan bagian pintu masuk, bagian tengah,
bagian belakang). Perincian ruang juga dapat menyebut nama ruangruang
dan ciri-cirinya.
Deskripsi bagian berdasarkan anggota bagian- bagian objek
Berisi perincian bagian-bagian yang dideskripsikan (pantai
digambarkan bawah lautnya, bibir pantai, ombak dan pasirnya,
pemandangan tumbuhan dan hewan pantai).
Deskripsi bagian berdasarkan proses sesuatu berlangsung.
Berisi perincian bagian awal, mulai meningkat, puncak (inti), penutup.
Misalnya, penulis mendeskripsikan awal pementasan, puncak adegan,
mulai meluruh, dan penutup.
Deskripsi bagian berupa pemfokusan
Berisi bagian yang paling disukai dari bagian yang dideskripsikan.
Contoh: Bagian yang paling saya sukai dari perpustakaan ini adalah
ruang bacanya. Desain unik dengan cat cerah memberikan kenyamanan
yang luar biasa pada pengunjung.

Kata umum adalah kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup
banyak hal. Kata – kata yang termasuk dalam kata umum disebut dengan
hipernim. Kata khusus adalah kata yang ruang lingkup dan cakupan
maknanya lebih sempit. Kata – kata yang termasuk dalam kata umum
disebut dengan hipernim. Kata umum dan kata khusus sebenarnya
sinonim tetapi dengan makna yang lebih khusus.Contoh:
Kata umum
Kata khusus
Indah
Elok,molek,cantik,manis
Melihat
Menonton,menyaksikan,memandang
Hewan peliharaan
Ikan,anjing,kucing,sapi
Memukul
Menghantam,menampar,mencubit
Mendatangi
Mampir,singgah,berkunjung
Menetap
Bersarang,tinggal,menghuni
Memegang
Mengenai,menyentuh,mengelus
Menyedihkan
Menyayat,mengharukan,memprihatinkan
Makan
Memangsa
Menyapa
Menegur
Kata khusus merupakan sinonim kata umum tetapi dengan tambahan
makna atau lebih formal. Misalnya, kata keren dan dahsyat sinonim kata menarik tetapi ragam tidak formal.

2.7Penggunaan kata depan di- dan huruf kapital
2.8Mendaftar kalimat bermajas
Majas adalah gaya bahasa
Macam – macam Majas:
1.Majas Perbandingan
2.Majas Pertentangan
3.Majas pertautan

Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Koma, Tanda Titik pada Teks
Tanda koma (,) dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu peperincian
atau pembilangan.
Contoh
Pantai Senggigi berada di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok
Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat (jadi, dengan demikian)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri
geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan
budaya ukiran Jepara, sarung Makasar
Huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi
(Selat Lombok, Teluk Benggala, Jalan Gajah Mada).

Bab 2.Memahami dan mencipta cerita fantasi

A.Mengidentifikasi unsur cerita fantasi
Ciri Umum Teks Narasi
Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/
peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur. Rangkaian peristiwa
dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang
dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi),timbulnya
pertentangan, danpenyelesaian/akhir cerita. Rangkain cerita ini disebut alur.
Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami
rangkaian peristiwa.
Narasi memiliki tema/ ide dasar cerita yang menjadi pusat
pengembangan cerita. Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa
pada alur cerita.
Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui
ceritanya. Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat
disimpulkan dari isi cerita.

Ciri umum cerita fantasi sebagai salah satu jenis teks narasi
Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban
yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi
bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi
hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis
tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah
majic, supernatural atau futuristik.
Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh
realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan
dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat
sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema cerita
fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran
komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah
leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh
ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor,
kehidupan saling cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun
mendatang,
Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar
yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak
ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki
kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai
latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono
bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di
Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita
fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan
waktu.
Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik
yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktiankesaktian
tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak
terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam
berbagai latar waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat
yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/
futuristik).
Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa
diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi
fantasi. Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasil
difantasikan dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga
Djoko Lelono memberi fantasi pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman
Belanda, Gunung Kelud.
Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup
menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan
ragam percakapan (bukan bahasa formal).

Jenis – jenis cerita fantasi

Cerita Fantasi Total dan Irisan
Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan
nyata ada dua kategori fantasi total dan fantasi sebagian (irisan). Pertama,
kategori cerita fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap objek/
tertentu. Pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua
tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total
fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar
rekaan pengarang.
Kedua, cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan
fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata,
menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa
pernah terjadi pada dunia nyata.

Cerita fantasi Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua
kategori yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman
berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa
lampau, atau fantasi masa yang akan datang/ futuristik). Latar lintas
waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda
(misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun
mendatang/ futuristik) .

B. Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/ Didengar

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi
Orientasi
ciri isi:
pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik
Komplikasi
ciri isi:
Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu
memuncak.
Resolusi
ciri isi:
Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.
Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi
a) Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang
penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)
b) Penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk deskripsi
latar (tempat, waktu, suasana)
Contoh deskripsi latar tempat
Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Emas dan
berlian bertaburan di dinding rumah itu.
Laboratorium berantakan. Semua peralatan pecah. Aneh
hanya laptopku yang masih menyala.
Latar suasana
Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata
pun terdengar dari bibirnya. Kamar yang megah ini terasa sunyi dan
penuh kesedihan.
Latar waktu
Tengah malam tak ada bintang di langit itu. Mendung hitam
nampak mengumpal. Lolongan anjing bersahut-sahutan menyambut
malam yang semakin larut.
c) Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna
khusus.
Contoh 1
Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang
menjulang ia mengendus sekeliling.
d) kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung urutan waktu setelah itu, kemudian, sementara
itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan
sebaginya. Penggunaan kata sambung urutan waktu untuk
menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik
latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
• Setelah buku terbuka aku terseret pada masa lampau.
• Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di Planet Mars
dan bertemu dengan Tatao.
• Akhirnya, Farta dapat menyelamatkan diri dari terkaman
raksasa.
e) Penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan
Penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan berfungsi untuk
menggerakkan cerita (memulai masalah)
Contoh
• Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar
datang.
• Tanpa diduga buku terjatuh dan halaman terbuka
menyeret Nabila pada dunia lain.
• Di tengah kebahagiaannya datanglah musibah itu.
f) Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita
“Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut. Aku
ternganga mendengar perkataan Fona. Aku segera berlari.


Bab 3. Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur

A. Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur
1. Mengidentifikasi Tujuan Teks Prosedur
2. Mengidentifikasi Bahasa dalam Teks Prosedur
3. Mengidentifikasi Jenis Teks Prosedur

a. Tujuan teks prosedur menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan
agar pembaca / pemirsa dapat secara tepat dan akurat mengikuti
sebuah proses membuat sesuatu, melakukan suatu pekerjaan, atau
menggunakan suatu alat.
b. Ciri teks prosedur dari segi isinya ada tiga:
 (a) panduan langkahlangkah
yang harus dilakukan, (b) aturan atau batasan dalam hal
bahan/ kegiatan dalam melakukan kegiatan, (c) isi kegiatan yang
dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut tips).
c. Ciri bahasa yang digunakan
(a) kalimat perintah karena pada teks
prosedur pembaca berfokus untuk melakukan suatu kegiatan, (b)
Selain kalimat perintah juga diberikan saran, dan larangan agar
diperoleh hasil maksimal pada waktu menggunakan, membuat, (c)
penggunaan kata dengan ukuran akurat ( ¼ tepung, 5 buah rimpang
kunyit), (d) menggunakan kelompok kalimat dengan batasan yang
jelas (rebus hingga menjadi bubur, lipat bagian ujung kanan sehingga
membentuk segitiga sama kaki).

B. Menyimpulkan Isi Teks Prosedur
1. Menyimpulkan Urutan Langkah Teks Prosedur Kegiatan
2. Memperagakan Hasil Simpulan Teks Prosedur

C.Menelaah Struktur dan Bahasa pada Teks Prosedur
1.Mencermati Struktur Teks Prosedur Cara Membuat
2. Menelah Urutan Teks Prosedur Sesuai Dengan Struktur
3. Memperbaiki dan Melengkapi Teks Prosedur
D.Menulis dan Memeragakan Teks Prosedur
1. Latihan Membuat Teks Prosedur

Bagaimanakah cara menulis teks prosedur
Struktur teks prosedur
1. Judul
• Dapat berupa nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/
dilakukan
• Dapat berupa cara melakukan/menggunakan sesuatu
2. Pengantar yang menyatakan tujuan penulisan
• Dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan
• Dapat berupa paragraf pengantar yang menyatakan tujuan
penulisan
3. Bahan atau alat untuk melaksanakan suatu prosedur
• Dapat berupa daftar/rincian
• Dapat berupa paragraf
• Pada teks prosedur tertentu, misalnya prosedur melakukan
sesuatu, tidak diperlukan bahan/alat
4. Langkah/tahapan dengan urutan yang benar
• Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan penomoran
• Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang
menunjukkan urutan: pertama, kedua, ketiga, dst.
• Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang
menunjukkan urutan waktu: sekarang, kemudian, setelah itu,
dst.
Tahapan biasanya dimulai dengan kata yang menunjukkan perintah:
tambahkan, aduk, tiriskan, panaskan, dll.


Bab 4. Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi

A.Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi
1. Mengenali Ciri Tujuan dan Isi Teks Hasil Observasi
2. Mengidentifikasi Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi

Mengapa dikatakan laporan hasil observasi?
• Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/ konsep.
• objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum
semua yang termasuk kategori/ kelompok itu (judul bersifat umum:
Pantai, Museum, Demokrasi).
• Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.
• Objek atau hal dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan
objektif.
• Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi,
klasifikasi, jabaran ciri objek).

Pengertian Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan
informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi/
penelitian secara sistematis.
Teks laporan hasil observasi menghadirkan informasi tentang suatu hal secara
apa adanya lalu dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga
dapat mejelaskan suatu hal secara rinci dan dari sudut pandang keilmuan.
Teks ini berisi hasil observasi dan analisis secara sistematis. Laporan hasil
observasi bisa berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda,
tumbuhan, hewan, konsep/ ekosistem tertentu.
Teks laporan hasil observasi biasanya berisi dengan fakta-fakta yang bisa
dibuktikan secara ilmiah.

B.Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang
berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca dan Didengar
1. Menyimpulkan Isi Teks Hasil Observasi yang Didengar dalam Bentuk Diagram.
2. Menyimpulkan Gagasan Pokok Teks Hasil Observasi.

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi

1. Menguraikan Struktur Teks Hasil Observasi.
2. Menentukan Struktur Teks Hasil Observasi.
3. Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi dan Teks Deskripsi.
4. Menelaah Bahasa pada Teks Laporan Hasil Observasi.



Struktur umum teks laporan hasil observasi
a) Pernyataan umum/ klasifikasi umum/ definisi umum;
 Pernyataan umum/definisi umum berisi definisi, kelas/ kelompok, keterangan
umum, atau informasi tambahan tentang subjek yang dilaporkan. Pernyataan umum berisi informasi umum (nama latin, asal usul,
kelas, informasi tambahan tentang hal yang dilaporkan). Ciri bahasa
Teks Laporan Hasil Observasi adalah menggunakan istilah dalam
bidang ilmu tertentu, definisi menggunakan adalah dan merupakan.


Penggunaan kata yang sebagai pembeda pada kalimat definisi.
b) Deskripsi bagian: berisi perincian bagian- bagian hal yang dilaporkan.
Kalau binatang mencakup ciri fisik, habitat, makanan, perilaku. Kalau
tumbuhanberupa perincian ciri fisik bunga, akar, buah atau perincian
bagian yang lain.Perincian manfaat dan nutrisi juga dipaparkan pada
bagian ini. Kalau yang dilaporkan berupa objek, deskripsi bagian
berisi klasifikasi objek dari berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu
objek, sifat-sifat khusus objek. Ciri bahasa menggunakan kata khusus
dan kalimat-kalimat yang menjelaskan (memerinci). Deskripsi bagian
menggunakan istilah dalam bidang ilmu, kata baku, dan kalimat efektif.
Kata sambung yang digunakan: yaitu, dan, selain itu, di samping itu,
dari segi ...., rincian jenis kelompok pertama, kedua, dan lain-lain.
c) Simpulan : berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan (simpulan ini
boleh ada dan boleh tidak ada).



3 komentar:

 
Blogger Templates