Pages

Minggu, 18 Desember 2016

Rangkuman materi ips kelas 7 semester 1

Ilmu pengetahuan sosial
Bab 1. Manusia, Tempat, Dan Lingkungan
A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan
antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
(transferability) .
1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang
berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan
penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan.
Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan
sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka
wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas
perdagangan atau jual beli.
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan
alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika
seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan
faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya,
Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian
diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah
C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para
pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C.
Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya
untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan
dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi
dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak
akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat
tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana)
yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan
sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi
karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai
contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B,
namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak
bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke
wilayah B.
B. Letak dan Luas Indonesia
1. Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Sebuah peta terdiri atas beberapa komponen penyusunannya. Komponen
penyusunannya terdiri atas judul peta, skala peta, orientasi utara, simbol peta,
garis astronomis, inset, legenda, dan sumber peta.
a. Judul Peta
Judul peta menunjukkan isi suatu peta. Sebagai contoh, judul sebuah
peta, “peta penggunaan lahan di Indonesia”, maka isi dari peta tersebut
adalah sebaran penggunaan lahan yang ada di Indonesia berupa
permukiman, hutan, perkebunan, dan lain-lain.
b. Skala Peta
Skala peta menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan
jarak sesungguhnya di lapangan. Contoh, skala sebuah peta adalah 1 :
1.000.000, berarti objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan
1.000.000 cm atau 1 km di lapangan. Skala peta dapat dibedakan
menjadi skala angka dan skala garis atau grafis.
1). Skala Angka
Skala angka berwujud perbandingan angka, misalnya 1:10.000.
Jika tidak disebutkan satuannya di belakang angka tersebut berarti
satuan yang digunakan adalah cm, sehingga skala angka tersebut
dibaca 1 cm di peta sama dengan 10.000 cm di lapangan.ktivitas Kelompok
2). Skala Garis atau Grafis
Skala grafis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran
tertentu. Skala grafis biasanya ada dalam kolom legenda.
Sumber: andimanwno.wordpress.com
Gambar 1.5. Skala grafis pada peta
Jika contoh skala grafis tersebut dibuat skala angkanya, maka
skalanya adalah 1 : 500.000 karena 1 cm di peta berbanding 5 km
di lapangan. Satuan dalam kilometer diubah menjadi sentimeter,
sehingga 5 km jika diubah ke dalam cm menjadi 500.000 cm.
Karena itu, skala peta menjadi 1 : 500.000
c. Orientasi Utara
Biasanya sebuah peta memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi
ditunjukkan oleh simbol berbentuk panah dengan bentuk yang
bervariasi. Penempatannya pada kolom legenda atau pada bagian yang
kosong di muka peta..
d. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang
dipetakan. Tujuan simbol peta adalah untuk memudahkan pengguna
peta dalam membaca dan memahami isi peta. Berdasarkan bentuknya,
simbol peta dapat dibedakan menjadi:
1). Simbol Titik
Simbol titik pada peta dapat beragam bentuknya. Simbol titik dapat
berupa lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan lainnya. Lambang
ibu kota biasanya diberi simbol bujur sangkar, gunung api
berbentuk segitiga dan ibukota kabupaten berbentuk lingkaran.
2). Simbol Garis
Simbol garis dapat digambar dalam beragam bentuk dan ukuran
ketebalan. Ketebalan garis dapat diatur sesuai dengan kaidah
perpetaan. Simbol jalan biasanya berupa garis kontinu (tanpa
putus-putus) dengan ketebalan sesuai dengan kelas jalannya.
3). Simbol Warna
Simbol warna digunakan pada peta dengan aturan tertentu. Tidak
sembarang warna dapat digunakan untuk objek-objek tertentu
karena ada aturan perpetaan. Misalnya warna perairan (sungai,
danau dan laut) diberi warna biru, jalan diberi warna merah, dan
lain-lain. Warna ketinggian dan kedalaman disesuaikan dengan
objeknya yang menunjukkan adanya perubahan secara teratur dan
seterusnya. Misalnya, kedalaman laut diberi warna biru dengan
tingkat perubahan yang teratur dari biru terang ke biru gelap.
4). Simbol Area
Objek yang digambar pada peta biasanya berupa ilustrasi dari objek
yang ada di lapangan. Simbol area juga memiliki aturan tertentu
dalam pemetaannya. Misalnya, area berupa sawah digambarkan
dalam bentuk polygon tertutup yang di dalamnya terdapat symbol
tanaman padi.
e. Garis Koordinat
Garis koordinat adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta
dalam bentuk garis lintang dan garis bujur. Garis koordinat sangat
penting pada peta karena akan menunjukkan lokasi pada peta dibanding
lokasi lainnya di permukaan bumi serta menggambarkan karakteristik
suatu lokasi atau wilayah yang dipetakan. Sebagai contoh, suatu lokasi
yang terletak pada lintang tropis akan memiliki karakteristik iklim
tropis.
f. Inset
Inset merupakan peta kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan
lokasi daerah yang dipetakan diantara lokasi lainnya yang lebih luas.
g. Legenda
Legenda menunjukkan keterangan semua objek yang ada atau muncul
pada muka peta. Pada legenda inilah seorang pembaca peta akan
mengetahui tentang objek yang ada pada wilayah yang dipetakan.
h. Sumber Peta
Sumber peta menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta.
Dari sumber peta inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta,
sehingga bisa dinilai kualitas peta yang dihasilkannya.

2. Letak dan Luas Indonesia

Indonesia terletak antara 950 BT – 1410BT dan 6o LU - 11o LS. Karena
letaknya tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah
tropis dibatasi oleh lintang 23,5o LU dan 23,5o LS. Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua, yaitu Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Selain itu, Indonesia berada di antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik di sebelah
timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia. Wilayah
Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah, baik wilayah negara atau
samudra.
Indonesia berbatasan dengan 10 (sepuluh) negara tetangga, baik berupa
batas darat maupun batas laut. Indonesia berbatasan di darat dengan negara
Malaysia, Papua New Guinea (PNG), dan Timor Leste, sedangkan batas lautnya
dengan negara India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau,
Papua New Guinea, Australia, dan Timor-Leste. Batas Indonesia juga dapat
dilihat dari posisinya (utara, selatan, barat, timur), yaitu sebagai berikut.
• Sebelah utara Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau,
Filipina, dan Laut CinaSelatan.
• Sebelah selatan Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia,
dan Samudra Hindia.
• Sebelah barat Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
• Sebelah timur Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra
Pasifik.
C. Potensi Sumber daya Alam dan Kemaritiman Indonesia
1. Potensi Sumber daya Alam Indonesia.
a. Potensi Sumber daya Hutan.
b. Potensi Sumber daya Tambang:
1) Minyak Bumi dan Gas.
2) Batu Bara.
3) Bauksit.
4)Pasir besi.
5)Emas.
2. Potensi Kemaritiman Indonesia
a. Perikanan
b. Hutan Mangrove
c. Terumbu Karang

D. Dinamika Kependudukan Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia
yang sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256
juta jiwa (Worl Population Data Sheet/WPDS, 2015). Jumlah penduduk
tersebut merupakan hasil dari dinamika penduduk. Dinamika penduduk adalah
perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh tiga
faktor yaitu, kelahiran (nartalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan
(migrasi).

1. Jumlah Penduduk
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),
dan Amerika Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai
256 juta jiwa.
2. Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Persebaran penduduk dapat dikenali dari kepadatan penduduk.

3. Komposisi Penduduk
a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia
b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

4. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
. Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan beberapa hal berikut ini.
a. Pertumbuhan penduduk usia muda yang cepat menyebabkan tingginya
angka pengangguran.
b. Persebaran penduduk tidak merata.
c. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk
usia muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi.
d. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan
kerja.
e. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk.

5. Keragaman Etnik dan Budaya
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki suku bangsa
dan budaya yang beragam. Suku bangsa sering juga disebut etnik. Menurut
Koentjaraningrat, suku bangsa berarti sekelompok manusia yang mempunyai
kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran budaya tersebut, sehingga menjadi
identitas.
a.     Rumah Adat
b. Pakaian Adat
c. Tarian Daerah

E. Kondisi Alam Indonesia

1. Keadaan Fisik Wilayah

a. Kondisi Geologi Indonesia
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng
tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di lepas
pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukkan
dengan Eurasia di utara Papua dan Maluku Utara. Tumbukan lempeng tersebut
kemudian membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung
api di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.
,
b. Bentuk Muka Bumi
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil Jumlah pulau seluruhnya mencapai13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas dari wilayah daratannya.

c. Kondisi Iklim Indonesia
Indonesia berada di wilayah tropis. tropis? Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun yaitu sekitar 270C.
Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim
yaitu iklim muson, iklim laut dan iklim tropis. Gambaran tentang ketiga jenis
iklim tersebut adalah:
1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap
periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam
bulan.
2. Iklim tropis, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu
yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk
terjadinya hujan.
3. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas,
sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan
terjadinya hujan.

2. Flora dan Fauna
Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna (keanekaragaman
hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk
tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire
di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan
tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies
yang sudah teridentifikasi, sedangkan jumlah spesies hewan mencapai 2.215
spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptile, 1519 burung,
dan 121 kupu-kupu.

a. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan
meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam
kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok Indo-
Australian meliputi tumbuhan yang ada kawasan Indonesia Timur. Pulaupulau
yang termasuk dalam kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua.

b. Persebaran Fauna Indonesia
Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda
yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna
Indonesia Bagian Barat dengan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan
garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Tengah dan Timur dinamakan
Garis Weber.
Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga
disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang
mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia, sehingga disebut Tipe
Australis (Australic). Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang
ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia.
Fauna tipe ini disebut fauna endemis.

1). Fauna Indonesia Bagian Barat
Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe Asiatis mencakup wilayah Sumatra,
Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di
wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, biawak,
bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui
diantaranya burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai
macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.

2). Fauna Indonesia Tengah atau tipe peralihan
Wilayah fauna Indonesia Tengah atau disebut pula wilayah fauna
Kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara
serta sejumlah pulau-pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna
yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus,
monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng.
Selain itu terdapat pula reptil, Amphibia, dan berbagai jenis burung. Reptil
yang terdapat di daerah ini, diantaranya biawak, komodo, buaya, dan ular.
Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini diantaranya maleo,
burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri.

3). Fauna Indonesia Bagian Timur
Fauna Indonesia Bagian Timur atau disebut tipe australic tersebar di
wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang
menghuni wilayah ini antara lain kanguru, beruang, walabi, landak irian
(nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon,
dan kelelawar. Di wilayah ini tidak ditemukan kera. Di samping mamalia
tersebut terdapat pula reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis
burung ditemui di wilayah ini diantaranya burung cenderawasih, nuri, raja
udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada relatif sedikit.

F. Perubahan Akibat Interaksi Antarruang
1. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan
2. Perubahan Penggunaan Lahan
3. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian
4. Berkembangnya Sarana dan Prasarana
5. Adanya Perubahan Sosial dan Budaya
6. Berubahnya Komposisi Penduduk


Bab 2. Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial

1. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan,
antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok
manusia
2. Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi.
3. Proses yang asosiatif terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang
melakukan interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan.
Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan
asimilasi
4. Proses yang disosiatif terjadi apabila seseorang atau sekelompok
orang melakukan interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan
merenggangkan solidaritas kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk
yaitu kompetisi, kontravensi, dan pertentangan
5. Di dalam masyarakat dikenal ada empat tingkatan norma yaitu cara
(usage), kebiasaan (folksway), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat
(customs).
6. Interaksi sosial yang terjalin secara berpola akan menghasilkan lembaga
sosial. Oleh karena itu, interaksi sosial berpengaruh besar terhadap
terbentuknya lembaga sosial masyarakat yang bersangkutan
7. Lembaga sosial adalah lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dalam
memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan dengan tujuan
mendapatkan keteraturan hidup.
8. Jenis-jenis lembaga sosial adalah lembaga keluarga, lembaga pendidikan,
lembaga ekonomi, lembaga politik, dan lembaga agama.
9. Fungsi dan peran lembaga sosial di masyarakat untuk mengatur masyarakat
dalam rangka mencukupi kebutuhan pokok atau dasar tiap-tiap anggota
masyarakatnya. Dalam pemenuhan kebutuhan manusia diperlukan suatu
lembaga yang mengatur pemenuhan berbagai jenis kebutuhan manusia.
Jika tidak, maka kehidupan masyarakat akan sulit terkendali dan timbul
kekacauan, ketidakmerataan dan lain-lain.

Bab 3. Aktivtas Manusia Dalam
Memenuhi Kebutuhan
1. Kebutuhan adalah suau keinginan manusia terhadap suatu barang atau jasa
dan menuntut adanya pemenuhan, apabila tidak dipenuhi akan berdampak
negatif pada kelangsungan hidupnya.
2. Macam-macam kebutuhan dapat dilihat dari: (a) intensitasnya yaitu
kebutuhan primer, sekunder dan tersier; (b) sifatnya yaitu kebutuhan
jasmani dan rohani; (c) waktu pemenuhan yaitu kebutuhan sekarang dan
kebutuhan yang akan datang; dan (d) subjek yaitu kebutuhan individu dan
kebutuhan kelompok.
3. Kelangkaan adalah suatu keadaan dimana kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
4. Macam-macam alat pemuas kebutuhan dapat dilihat dari: wujudnya, cara
memperolehnya, tujuan penggunaannya, hubungan dengan barang lain,
dan proses pembuatannya.
5. Tindakan ekonomi adalah tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan
untuk mencapai kemakmuran.
6. Tindakan ekonomi manusia tersebut didorong oleh motif ekonomi. Motif
ekonomi adalah alasan atau keinginan yang mendorong manusia untuk
melakukan kegiatan ekonomi.
7. Macam-macam motif ekonomi antara lain: (1) motif memenuhi kebutuhan;
(2) motif berbuat sosial; (3) motif memperoleh penghargaan; dan (4) motif
mendapatan kekuasaan.
8. Tindakan ekonomi yang didorong oleh motif ekonomi harus berpedoman
pada prinsip ekonomi.
9. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan yang kita lakukan untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.
10. Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang/jasa atau kegiatan
menambah kegunaan barang/jasa.
11. Tujuan produksi: untuk menghasilkan barang/jasa, untuk memperoleh
keuntungan, dan memenuhi kebutuhan konsumen.
12. Faktor-faktor produksi: (1) faktor produksi alam;(2) faktor produksi tenaga
kerja; (3) faktor produksi modal; dan (4) faktor produksi kewirausahaan.
13. Dalam memproduksi barang diperlukan kreativitas agar hasil produksinya
disenangi masyarakat.
14. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang
baru, baik itu berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya.
15. Ciri-ciri manusia kreatif antara lain: bersifat ingin tahu, sering mengajukan
pertanyaan yang baik, banyak gagasan dan usul-usul terhadap suatu
masalah, mampu menyatakan pendapat secara spontan, tidak mudah
terpengaruh pendapat orang lain, mampu mengajukan gagasan pendapat
yang berbeda dengan orang lain, berpikir ke depan, mempunyai kebiasaan
belajar sendiri, belajar dari kegagalan, dan belajar dari pengalaman orang
lain.
16. Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen. Sistem distribusi: distribusi langsung, distribusi semi langsung,
dan distribusi tidak langsung.
17. Konsumsi adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan
kegunaan barang/jasa baik secara berangsur-angsur atau sekaligus habis.
18. Tujuan orang melakukan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi
kebutuhan. Konsumsi menurut tujuan dibedakan atas: konsumsi produktif
dan konsumsi akhir.
.

















.



         




7 komentar:

 
Blogger Templates