B.INDONESIA
Bab
1.Belajar mendeskripsikan
A. Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi
1. Mengidentifikasi Ciri Objek, Tujuan,
dan Isi Teks Deskripsi
Ciri Tujuan
• Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci
objek secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang
penulis Teks deskripsi bertujuan menggambarkan/ melukiskan secara
rinci dan penggambaran sekonkret mungkin suatu objek/ suasana/
perasaan sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar,
mengalami apa yang dideskripsikan.
Ciri Objek yang
dideskripsikan
•
Objek yang dibicarakan pada teks deskripsi bersifat khusus (objek
tertentu
yang kemungkinan berbeda dengan objek lain). Objek yang
dideskripsikan
bersifat pendapat personal. Ciri ini tergambar pada
judul
berisi objek pada konteks tertentu (Si Bagas Kucingku, Ibuku
Kebanggaanku).
Hal yang dibicarakan khusus kucing bernama Bagas
yang
kemungkinan memiliki sifat berbeda dengan kucing-kucing yang
lain.
Demikian juga Ibu yang dideskripsikan memiliki tanggapan khusus
sesuai
dengan pendapat penulis tentang ibu yang bisa jadi berbeda
dengan
ibu pada umumnya)
Ciri Isi
• Isi
teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek
• Isi
teks deskripsi menggambarkan secara konkret (menggambarkan
wisata
yang indah akan dikonkretkan indahnya seperti apa,
menggambarkan
ibu yang baik akan dikonkretkan baiknya seperti apa).
Dengan
demikian, teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus
(warna
dikhususkan pada kata hijau, biru toska, oranye)
• Isi
teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga
menggunakan
kata-kata dengan emosi kuat (ombak menggempur,
kemolekan pantai, ibuku
yang tangguh)
2. Mengidentifikasi Jenis Teks Deskripsi
Jenis teks
deskripsi
Ditinjau dari bentuknya teks
deskripsi dibedakan menjadi dua kategori yaitu
teks deskripsi berdiri sendiri
sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi
bagian teks lain (cerpen, novel, lagu, iklan, dll).
3. Mendaftar Ciri Penggunaan Bahasa pada
Teks Deskripsi
A.Kalimat Berisi Penjelasan Terperinci untuk Mengonkretkan
contoh:
Kalimat
|
Kalimat
perincian
|
Ibuku orang yang sangat baik
|
Dia berusaha
menolong semua
orang. Dia
ramah dan tutur
katanya
lembut kepada siapa saja.
|
B.Menggunakan Pilihan Kata dengan Emosi
Kuat contoh:
Kata sifat
|
Kata emosi kuat
|
Baik
Indah
Kuat
Kuning
Merah
|
tulus,
ramah, penuh kasih, menginspirasi
elok,
molek, permai, menakjubkan
tangguh,
perkasa
kuning
kemilau, kuning keemasan
merah
menyala, merah merona
|
C.Mengidentifikasi Majas
ciri Teks
Deskripsi dari segi Penggunaan Bahasa
•
Menggunakan kata-kata khusus untuk mengkonkretkan ( warna dirinci
merah,
kuning, hijau)
•
Menggunakan kalimat rincian untuk mengongkretkan (Ibuku orang
yang
sangat baik. Dia berusaha menolong semua orang. Dia
ramah
dan tutur katanya lembut kepada siapa
saja.
•
Menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat (indah diungkapkan
dengan
sinonim yang lebih memiliki emosi kuat yaitu elok, permai,
molek,
mengagumkan, memukau, menakjubkan)
B. Menentukan Isi Teks Deskripsi
C.Menelaah
Struktur dan Bahasa Teks Deskripsi
1.Mencermati
Struktur Teks Deskripsi
Struktur teks
tanggapan deskriptif mencakup: identifikasi,
deskripsi bagian, simpulan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat
pada bagan berikut.
Identifikasi/
gambaran umum
Berisi nama
objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah lahirnya, makna
nama, pernyataan
umum tentang objek.
Deskripsi bagian
Berisi perincian
bagian objek tetapi diperinci berdasarkan tanggapan
subjektif
penulis. Perincian dapat berisi apa yang dilihat (bagian-bagiannya,
komposisi warna,
seperti apa objek yang dilihat menurut kesan penulis).
Perincian juga
dapat berisi perincian apa yang didengar (mendengar suara
apa saja,
seperti apa suara-suara itu/penulis membandingkan dengan apa).
Perincian juga
dapat berisi apa yang dirasakan penulis dengan mengamati
objek.
Jenis
Pengembangan Deskripsi Bagian
Deskripsi bagian
berdasarkan ruang
Berisi perincian
bagian-bagian ruang objek yang dideskripsikan.
Misalnya,
penulis mendeskripsikan bagian pintu masuk, bagian tengah,
bagian
belakang). Perincian ruang juga dapat menyebut nama ruangruang
dan ciri-cirinya.
Deskripsi bagian
berdasarkan anggota bagian- bagian objek
Berisi perincian
bagian-bagian yang dideskripsikan (pantai
digambarkan
bawah lautnya, bibir pantai, ombak dan pasirnya,
pemandangan
tumbuhan dan hewan pantai).
Deskripsi bagian
berdasarkan proses sesuatu berlangsung.
Berisi perincian
bagian awal, mulai meningkat, puncak (inti), penutup.
Misalnya,
penulis mendeskripsikan awal pementasan, puncak adegan,
mulai meluruh,
dan penutup.
Deskripsi bagian
berupa pemfokusan
Berisi bagian
yang paling disukai dari bagian yang dideskripsikan.
Contoh: Bagian
yang paling saya sukai dari perpustakaan ini adalah
ruang bacanya.
Desain unik dengan cat cerah memberikan kenyamanan
yang luar biasa
pada pengunjung.
Kata umum adalah
kata yang luas ruang lingkupnya dan dapat mencakup
banyak hal. Kata
– kata yang termasuk dalam kata umum disebut dengan
hipernim. Kata
khusus adalah kata yang ruang lingkup dan cakupan
maknanya lebih
sempit. Kata – kata yang termasuk dalam kata umum
disebut dengan
hipernim. Kata umum dan kata khusus sebenarnya
sinonim tetapi
dengan makna yang lebih khusus.Contoh:
Kata umum
|
Kata khusus
|
Indah
|
Elok,molek,cantik,manis
|
Melihat
|
Menonton,menyaksikan,memandang
|
Hewan
peliharaan
|
Ikan,anjing,kucing,sapi
|
Memukul
|
Menghantam,menampar,mencubit
|
Mendatangi
|
Mampir,singgah,berkunjung
|
Menetap
|
Bersarang,tinggal,menghuni
|
Memegang
|
Mengenai,menyentuh,mengelus
|
Menyedihkan
|
Menyayat,mengharukan,memprihatinkan
|
Makan
|
Memangsa
|
Menyapa
|
Menegur
|
Kata khusus
merupakan sinonim kata umum tetapi dengan tambahan
makna atau lebih
formal. Misalnya, kata keren dan dahsyat sinonim kata menarik
tetapi ragam tidak formal.
2.7Penggunaan
kata depan di- dan huruf kapital
2.8Mendaftar
kalimat bermajas
Majas adalah
gaya bahasa
Macam – macam
Majas:
1.Majas
Perbandingan
2.Majas
Pertentangan
3.Majas
pertautan
Penggunaan Huruf
Kapital, Tanda Koma, Tanda Titik pada Teks
Tanda
koma (,) dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu peperincian
atau
pembilangan.
Contoh
Pantai
Senggigi berada di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok
Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tanda
koma dipakai di belakang kata penghubung antarkalimat yang
terdapat
pada awal kalimat (jadi, dengan demikian)
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri
geografi
jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan
budaya
ukiran Jepara, sarung Makasar
Huruf
pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi
(Selat Lombok, Teluk Benggala, Jalan Gajah Mada).
Bab 2.Memahami dan mencipta cerita fantasi
A.Mengidentifikasi
unsur cerita fantasi
Ciri Umum Teks
Narasi
Narasi merupakan
cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/
peristiwa.
Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur. Rangkaian peristiwa
dalam cerita
digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang
dari tahap
pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi),timbulnya
pertentangan,
danpenyelesaian/akhir cerita. Rangkain cerita ini disebut alur.
Tokoh dan watak
tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami
rangkaian
peristiwa.
Narasi memiliki
tema/ ide dasar cerita yang menjadi pusat
pengembangan
cerita. Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa
pada alur
cerita.
Amanat merupakan
unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui
ceritanya.
Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat
disimpulkan dari
isi cerita.
Ciri umum cerita
fantasi sebagai salah satu jenis teks narasi
Ada keajaiban/
keanehan/ kemisteriusan
Cerita
mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban
yang tidak
ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi
bergenre fantasi
(dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi
hal yang tidak
mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis
tidak ada di
dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah
majic, supernatural
atau futuristik.
Ide cerita
Ide cerita
terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh
realitas atau
kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan
dunia khayali
yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat
sederhana tapi
mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema cerita
fantasi adalah majic,
supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran
komodo dengan
siluman serigala untuk mempertahankan tanah
leluhurnya, petualangan
di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh
ke zaman
Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor,
kehidupan saling
cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun
mendatang,
Menggunakan
berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang
dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar
yang masih ada
dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak
ada pada
kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki
kekhasan.
Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai
latar yang
menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya, tokoh Nono
bisa mengalami
kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di
Wligi, latar
zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita
fantasi
berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan
waktu.
Tokoh unik
(memiliki kesaktian)
Tokoh dalam
cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik
yang tidak ada
dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktiankesaktian
tertentu. Tokoh
mengalami peristiwa misterius yang tidak
terjadi pada
kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam
berbagai latar
waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat
yang berbeda
zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/
futuristik).
Bersifat fiksi
Cerita fantasi
bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa
diilhami oleh
latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi
fantasi.
Misalnya, latar cerita dan objek cerita Ugi Agustono diilhami hasil
difantasikan
dari hasil observasi objek dan tempat nyata. Demikian juga
Djoko Lelono
memberi fantasi pada fakta kota Wlingi (Blitar), zaman
Belanda, Gunung
Kelud.
Bahasa
Penggunaan
sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup
menonjol. Bahasa
yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan
ragam percakapan
(bukan bahasa formal).
Jenis – jenis
cerita fantasi
Cerita Fantasi
Total dan Irisan
Jenis cerita
fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan
nyata ada dua
kategori fantasi total dan fantasi sebagian (irisan). Pertama,
kategori cerita
fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap objek/
tertentu. Pada
cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua
tidak terjadi
dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total
fantasi penulis.
Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar
rekaan
pengarang.
Kedua, cerita
fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan
fantasi tetapi
masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata,
menggunakan nama
tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa
pernah terjadi
pada dunia nyata.
Cerita fantasi
Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan
latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua
kategori yaitu
latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman
berarti latar
yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa
lampau, atau
fantasi masa yang akan datang/ futuristik). Latar lintas
waktu berarti
cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda
(misalnya, masa
kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun
mendatang/
futuristik) .
B. Menceritakan
Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/ Didengar
C. Menelaah
Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi
Orientasi
|
ciri isi:
pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik
|
Komplikasi
|
ciri isi:
Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu
memuncak.
|
Resolusi
|
ciri isi:
Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang
terjadi.
|
Ciri kebahasaan
pada Cerita Fantasi
a) Penggunaan kata ganti dan nama
orang sebagai sudut pandang
penceritaan (aku, mereka, dia,
Erza, Doni)
b) Penggunaan kata yang mencerap
panca indera untuk deskripsi
latar (tempat, waktu, suasana)
Contoh deskripsi latar tempat
Tiga rumah bergaya kerucut
menyambut mataku. Emas dan
berlian bertaburan di dinding
rumah itu.
Laboratorium berantakan. Semua
peralatan pecah. Aneh
hanya laptopku yang masih
menyala.
Latar suasana
Setetes air mata pun jatuh dari
wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata
pun terdengar dari bibirnya.
Kamar yang megah ini terasa sunyi dan
penuh kesedihan.
Latar waktu
Tengah malam tak ada bintang di
langit itu. Mendung hitam
nampak mengumpal. Lolongan anjing
bersahut-sahutan menyambut
malam yang semakin larut.
c) Menggunakan pilihan kata
dengan makna kias dan makna
khusus.
Contoh 1
Alien itu berhidung mancung.
Dengan hidungnya yang
menjulang ia mengendus sekeliling.
d) kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung urutan waktu setelah
itu, kemudian, sementara
itu, bersamaan dengan itu,
tiba-tiba, ketika, sebelum, dan
sebaginya. Penggunaan kata
sambung urutan waktu untuk
menandakan datangnya tokoh lain
atau perubahan latar, baik
latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
• Setelah buku terbuka aku
terseret pada masa lampau.
• Dua tahun kemudian, Farta
telah sampai di Planet Mars
dan bertemu dengan Tatao.
• Akhirnya, Farta dapat
menyelamatkan diri dari terkaman
raksasa.
e) Penggunaan kata/ ungkapan
keterkejutan
Penggunaan kata/ ungkapan
keterkejutan berfungsi untuk
menggerakkan cerita (memulai
masalah)
Contoh
• Tiba-tiba seorang alien
yang berukuran lebih besar
datang.
• Tanpa diduga buku terjatuh
dan halaman terbuka
menyeret Nabila pada dunia lain.
• Di tengah
kebahagiaannya datanglah
musibah itu.
f) Penggunaan dialog/ kalimat
langsung dalam cerita
“Raksasa itu mengejar kita!”
teriak Fona kalang kabut. Aku
ternganga mendengar perkataan
Fona. Aku segera berlari.
Bab
3. Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur
A. Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur
1. Mengidentifikasi Tujuan Teks Prosedur
2.
Mengidentifikasi Bahasa dalam Teks Prosedur
3. Mengidentifikasi Jenis Teks Prosedur
a. Tujuan teks prosedur menjelaskan
kegiatan yang harus dilakukan
agar pembaca / pemirsa dapat
secara tepat dan akurat mengikuti
sebuah proses membuat sesuatu,
melakukan suatu pekerjaan, atau
menggunakan suatu alat.
b. Ciri teks prosedur dari segi
isinya ada tiga:
(a) panduan langkahlangkah
yang harus dilakukan, (b) aturan
atau batasan dalam hal
bahan/ kegiatan dalam melakukan
kegiatan, (c) isi kegiatan yang
dilakukan secara urut (kalau
tidak urut disebut tips).
c. Ciri bahasa yang digunakan
(a) kalimat perintah karena pada
teks
prosedur pembaca berfokus untuk
melakukan suatu kegiatan, (b)
Selain kalimat perintah juga
diberikan saran, dan larangan agar
diperoleh hasil maksimal pada
waktu menggunakan, membuat, (c)
penggunaan kata dengan ukuran
akurat ( ¼ tepung, 5 buah rimpang
kunyit), (d) menggunakan kelompok
kalimat dengan batasan yang
jelas (rebus hingga menjadi
bubur, lipat bagian ujung kanan sehingga
membentuk segitiga sama kaki).
B.
Menyimpulkan Isi Teks Prosedur
1. Menyimpulkan Urutan Langkah Teks Prosedur Kegiatan
2. Memperagakan Hasil Simpulan Teks Prosedur
C.Menelaah
Struktur dan Bahasa pada Teks Prosedur
1.Mencermati
Struktur Teks Prosedur Cara Membuat
2. Menelah Urutan Teks Prosedur Sesuai Dengan Struktur
3.
Memperbaiki dan Melengkapi Teks Prosedur
D.Menulis
dan Memeragakan Teks Prosedur
1.
Latihan Membuat Teks Prosedur
Bagaimanakah
cara menulis teks prosedur
Struktur teks prosedur
1. Judul
• Dapat berupa nama benda/sesuatu
yang hendak dibuat/
dilakukan
• Dapat berupa cara
melakukan/menggunakan sesuatu
2. Pengantar yang menyatakan
tujuan penulisan
• Dapat berupa pernyataan yang
menyatakan tujuan penulisan
• Dapat berupa paragraf pengantar
yang menyatakan tujuan
penulisan
3. Bahan atau alat untuk
melaksanakan suatu prosedur
• Dapat berupa daftar/rincian
• Dapat berupa paragraf
• Pada teks prosedur tertentu,
misalnya prosedur melakukan
sesuatu, tidak diperlukan
bahan/alat
4. Langkah/tahapan dengan urutan
yang benar
• Berupa tahapan yang ditunjukkan
dengan penomoran
• Berupa tahapan yang ditunjukkan
dengan kata yang
menunjukkan urutan: pertama,
kedua, ketiga, dst.
• Berupa tahapan yang ditunjukkan
dengan kata yang
menunjukkan urutan waktu:
sekarang, kemudian, setelah itu,
dst.
Tahapan biasanya dimulai dengan
kata yang menunjukkan perintah:
tambahkan, aduk, tiriskan,
panaskan, dll.
Bab 4. Menyibak Ilmu
dalam Laporan Hasil Observasi
A.Mengidentifikasi
Teks Hasil Observasi
1. Mengenali Ciri Tujuan dan Isi Teks Hasil Observasi
2. Mengidentifikasi Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi
Mengapa
dikatakan laporan hasil observasi?
• Isi yang
dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/ konsep.
• objek yang
dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum
semua yang
termasuk kategori/ kelompok itu (judul bersifat umum:
Pantai, Museum,
Demokrasi).
• Bertujuan menjelaskan
dari sudut pandang ilmu.
• Objek atau hal
dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan
objektif.
• Memerinci
objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi,
klasifikasi,
jabaran ciri objek).
Pengertian
Laporan Hasil Observasi
Teks laporan
hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan
informasi
tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi/
penelitian
secara sistematis.
Teks laporan
hasil observasi menghadirkan informasi tentang suatu hal secara
apa adanya lalu
dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga
dapat mejelaskan
suatu hal secara rinci dan dari sudut pandang keilmuan.
Teks ini berisi
hasil observasi dan analisis secara sistematis. Laporan hasil
observasi bisa
berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda,
tumbuhan, hewan,
konsep/ ekosistem tertentu.
Teks laporan
hasil observasi biasanya berisi dengan fakta-fakta yang bisa
dibuktikan secara
ilmiah.
B.Menyimpulkan
Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang
berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca dan Didengar
1.
Menyimpulkan Isi Teks Hasil Observasi yang Didengar dalam Bentuk Diagram.
2.
Menyimpulkan Gagasan Pokok Teks Hasil Observasi.
C.
Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi
1.
Menguraikan Struktur Teks Hasil Observasi.
2.
Menentukan Struktur Teks Hasil Observasi.
3.
Membandingkan Teks Laporan Hasil Observasi dan Teks Deskripsi.
4.
Menelaah Bahasa pada Teks Laporan Hasil Observasi.
Struktur umum teks laporan hasil
observasi
a) Pernyataan
umum/ klasifikasi umum/ definisi umum;
Pernyataan umum/definisi umum berisi definisi,
kelas/ kelompok, keterangan
umum, atau
informasi tambahan tentang subjek yang dilaporkan. Pernyataan umum berisi
informasi umum (nama latin, asal usul,
kelas, informasi
tambahan tentang hal yang dilaporkan). Ciri bahasa
Teks Laporan
Hasil Observasi adalah menggunakan istilah dalam
bidang ilmu
tertentu, definisi menggunakan adalah dan merupakan.
Penggunaan kata yang sebagai
pembeda pada kalimat definisi.
b) Deskripsi
bagian:
berisi
perincian bagian- bagian hal yang dilaporkan.
Kalau binatang mencakup ciri
fisik, habitat, makanan, perilaku. Kalau
tumbuhanberupa perincian ciri
fisik bunga, akar, buah atau perincian
bagian yang lain.Perincian
manfaat dan nutrisi juga dipaparkan pada
bagian ini. Kalau yang dilaporkan
berupa objek, deskripsi bagian
berisi klasifikasi objek dari
berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu
objek, sifat-sifat khusus objek.
Ciri bahasa menggunakan kata khusus
dan kalimat-kalimat yang
menjelaskan (memerinci). Deskripsi bagian
menggunakan istilah dalam bidang
ilmu, kata baku, dan kalimat efektif.
Kata sambung yang digunakan:
yaitu, dan, selain itu, di samping itu,
dari segi ...., rincian jenis
kelompok pertama, kedua, dan lain-lain.
c) Simpulan : berisi ringkasan
umum hal yang dilaporkan (simpulan ini
boleh ada dan boleh tidak ada).
Thaxs
BalasHapusHalo
BalasHapusHalo
BalasHapus