Ilmu
pengetahuan sosial
Bab
1. Manusia, Tempat, Dan Lingkungan
A. Pengertian Ruang dan
Interaksi Antarruang
Ada beberapa
kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya
interaksi
keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan
antara (intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
(transferability)
.
1. Saling Melengkapi (complementarity
atau Regional Complementary)
Kondisi saling
melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang
berbeda
komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan
penghasil
sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan.
Wilayah A
membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan
sayuran. Jika
masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka
wilayah A
melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas
perdagangan atau
jual beli.
2. Kesempatan Antara (Intervening
Opportunity)
Kesempatan
antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan
alternatif lebih
baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika
seseorang akan
membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan
faktor jarak dan
biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya,
Wilayah A
biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian
diketahui ada
wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah
C jaraknya lebih
dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para
pembeli ikan
dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C.
Akibatnya,
interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
3. Kemudahan Transfer (Transfer
Ability)
Pengangkutan
barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya
untuk terjadinya
interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan
dengan
keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi
dibandingkan
dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak
akan terjadi.
Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat
tergantung pada
ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana)
yang
menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan
sulit untuk
dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi
karena biaya
untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai
contoh,
seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B,
namun jalan
menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak
bisa dilalui.
Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke
wilayah B.
B. Letak dan Luas Indonesia
1. Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Sebuah peta terdiri
atas beberapa komponen penyusunannya. Komponen
penyusunannya terdiri
atas judul peta, skala peta, orientasi utara, simbol peta,
garis astronomis,
inset, legenda, dan sumber peta.
a. Judul Peta
Judul peta
menunjukkan isi suatu peta. Sebagai contoh, judul sebuah
peta, “peta
penggunaan lahan di Indonesia”, maka isi dari peta tersebut
adalah sebaran
penggunaan lahan yang ada di Indonesia berupa
permukiman, hutan, perkebunan,
dan lain-lain.
b. Skala Peta
Skala peta
menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan
jarak sesungguhnya di
lapangan. Contoh, skala sebuah peta adalah 1 :
1.000.000, berarti
objek yang jaraknya 1 cm di peta berbanding dengan
1.000.000 cm atau 1
km di lapangan. Skala peta dapat dibedakan
menjadi skala angka
dan skala garis atau grafis.
1). Skala Angka
Skala angka berwujud
perbandingan angka, misalnya 1:10.000.
Jika tidak disebutkan
satuannya di belakang angka tersebut berarti
satuan yang digunakan
adalah cm, sehingga skala angka tersebut
dibaca 1 cm di peta
sama dengan 10.000 cm di lapangan.ktivitas Kelompok
2). Skala Garis atau
Grafis
Skala grafis adalah
skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran
tertentu. Skala
grafis biasanya ada dalam kolom legenda.
Sumber:
andimanwno.wordpress.com
Gambar 1.5. Skala
grafis pada peta
Jika contoh skala
grafis tersebut dibuat skala angkanya, maka
skalanya adalah 1 :
500.000 karena 1 cm di peta berbanding 5 km
di lapangan. Satuan
dalam kilometer diubah menjadi sentimeter,
sehingga 5 km jika
diubah ke dalam cm menjadi 500.000 cm.
Karena itu, skala
peta menjadi 1 : 500.000
c. Orientasi Utara
Biasanya sebuah peta
memiliki orientasi arah utara. Bentuk orientasi
ditunjukkan oleh
simbol berbentuk panah dengan bentuk yang
bervariasi.
Penempatannya pada kolom legenda atau pada bagian yang
kosong di muka peta..
d. Simbol Peta
Simbol peta adalah
tanda khusus pada peta yang mewakili objek yang
dipetakan. Tujuan
simbol peta adalah untuk memudahkan pengguna
peta dalam membaca
dan memahami isi peta. Berdasarkan bentuknya,
simbol peta dapat
dibedakan menjadi:
1). Simbol Titik
Simbol titik pada
peta dapat beragam bentuknya. Simbol titik dapat
berupa lingkaran,
bujur sangkar, segitiga, dan lainnya. Lambang
ibu kota biasanya
diberi simbol bujur sangkar, gunung api
berbentuk segitiga
dan ibukota kabupaten berbentuk lingkaran.
2). Simbol Garis
Simbol garis dapat
digambar dalam beragam bentuk dan ukuran
ketebalan. Ketebalan
garis dapat diatur sesuai dengan kaidah
perpetaan. Simbol
jalan biasanya berupa garis kontinu (tanpa
putus-putus) dengan
ketebalan sesuai dengan kelas jalannya.
3). Simbol Warna
Simbol warna
digunakan pada peta dengan aturan tertentu. Tidak
sembarang warna dapat
digunakan untuk objek-objek tertentu
karena ada aturan
perpetaan. Misalnya warna perairan (sungai,
danau dan laut)
diberi warna biru, jalan diberi warna merah, dan
lain-lain. Warna
ketinggian dan kedalaman disesuaikan dengan
objeknya yang
menunjukkan adanya perubahan secara teratur dan
seterusnya. Misalnya,
kedalaman laut diberi warna biru dengan
tingkat perubahan
yang teratur dari biru terang ke biru gelap.
4). Simbol Area
Objek yang digambar
pada peta biasanya berupa ilustrasi dari objek
yang ada di lapangan.
Simbol area juga memiliki aturan tertentu
dalam pemetaannya.
Misalnya, area berupa sawah digambarkan
dalam bentuk polygon
tertutup yang di dalamnya terdapat symbol
tanaman padi.
e. Garis Koordinat
Garis koordinat
adalah garis khayal pada peta berupa koordinat peta
dalam bentuk garis
lintang dan garis bujur. Garis koordinat sangat
penting pada peta
karena akan menunjukkan lokasi pada peta dibanding
lokasi lainnya di
permukaan bumi serta menggambarkan karakteristik
suatu lokasi atau
wilayah yang dipetakan. Sebagai contoh, suatu lokasi
yang terletak pada
lintang tropis akan memiliki karakteristik iklim
tropis.
f. Inset
Inset merupakan peta
kecil yang ada pada suatu peta untuk menunjukkan
lokasi daerah yang
dipetakan diantara lokasi lainnya yang lebih luas.
g. Legenda
Legenda menunjukkan
keterangan semua objek yang ada atau muncul
pada muka peta. Pada
legenda inilah seorang pembaca peta akan
mengetahui tentang
objek yang ada pada wilayah yang dipetakan.
h. Sumber Peta
Sumber peta
menunjukkan orang atau lembaga yang membuat peta.
Dari sumber peta
inilah diperoleh informasi untuk pembuat peta,
sehingga
bisa dinilai kualitas peta yang dihasilkannya.
2.
Letak dan Luas Indonesia
Indonesia
terletak antara 950 BT – 1410BT dan 6o LU - 11o LS. Karena
letaknya
tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah
tropis dibatasi oleh lintang
23,5o LU dan 23,5o LS. Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua,
yaitu Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia
yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Selain itu, Indonesia berada di
antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik di sebelah
timur Indonesia dan Samudra
Hindia di sebelah barat Indonesia. Wilayah
Indonesia juga berbatasan dengan
sejumlah wilayah, baik wilayah negara atau
samudra.
Indonesia berbatasan dengan 10
(sepuluh) negara tetangga, baik berupa
batas darat maupun batas laut.
Indonesia berbatasan di darat dengan negara
Malaysia, Papua New Guinea (PNG),
dan Timor Leste, sedangkan batas lautnya
dengan negara India, Thailand, Malaysia,
Singapura, Vietnam, Filipina, Palau,
Papua New Guinea, Australia, dan
Timor-Leste. Batas Indonesia juga dapat
dilihat dari posisinya (utara,
selatan, barat, timur), yaitu sebagai berikut.
• Sebelah utara Indonesia
berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau,
Filipina, dan Laut CinaSelatan.
• Sebelah selatan Indonesia
berbatasan dengan Timor Leste, Australia,
dan Samudra Hindia.
• Sebelah barat Indonesia
berbatasan dengan Samudra Hindia.
• Sebelah timur Indonesia
berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra
Pasifik.
C. Potensi Sumber daya Alam dan Kemaritiman Indonesia
1.
Potensi Sumber daya Alam Indonesia.
a.
Potensi Sumber daya Hutan.
b.
Potensi Sumber daya Tambang:
1) Minyak Bumi dan Gas.
2) Batu Bara.
3)
Bauksit.
4)Pasir
besi.
5)Emas.
2.
Potensi Kemaritiman Indonesia
a.
Perikanan
b.
Hutan Mangrove
c.
Terumbu Karang
D.
Dinamika Kependudukan Indonesia
Indonesia adalah
negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia
yang sangat
besar. Jumlah penduduk yang tinggal di Indonesia mencapai 256
juta jiwa (Worl
Population Data Sheet/WPDS, 2015). Jumlah penduduk
tersebut
merupakan hasil dari dinamika penduduk. Dinamika penduduk adalah
perubahan jumlah
penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh tiga
faktor yaitu,
kelahiran (nartalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan
(migrasi).
1.
Jumlah Penduduk
Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan
Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan keempat
di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa),
dan Amerika
Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai
256 juta jiwa.
2. Persebaran Penduduk
Persebaran atau
distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu wilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak.
Persebaran penduduk dapat dikenali dari kepadatan penduduk.
3. Komposisi Penduduk
a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia
b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
4. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
. Pertumbuhan penduduk yang cepat
menyebabkan beberapa hal berikut ini.
a. Pertumbuhan penduduk usia muda
yang cepat menyebabkan tingginya
angka pengangguran.
b. Persebaran penduduk tidak
merata.
c. Komposisi penduduk kurang
menguntungkan karena banyaknya penduduk
usia muda yang belum produktif
sehingga beban ketergantungan tinggi.
d. Arus urbanisasi tinggi, sebab
kota lebih banyak menyediakan lapangan
kerja.
e. Menurunnya
kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk.
5. Keragaman Etnik dan Budaya
Masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki suku bangsa
dan budaya yang
beragam. Suku bangsa sering juga disebut etnik. Menurut
Koentjaraningrat,
suku bangsa berarti sekelompok manusia yang mempunyai
kesatuan budaya
dan terikat oleh kesadaran budaya tersebut, sehingga menjadi
identitas.
a. Rumah Adat
b. Pakaian Adat
c. Tarian Daerah
E. Kondisi Alam Indonesia
1. Keadaan Fisik Wilayah
a.
Kondisi Geologi Indonesia
Indonesia
terletak pada pertemuan tiga lempeng
tektonik besar
yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Lempeng
Indo-Australia bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di lepas
pantai Sumatra,
Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukkan
dengan Eurasia
di utara Papua dan Maluku Utara. Tumbukan lempeng tersebut
kemudian
membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung
api di sepanjang
Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.
,
b.
Bentuk Muka Bumi
Indonesia
terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang
berukuran kecil Jumlah pulau seluruhnya mencapai13.466 buah. Luas wilayah
Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan
lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas dari
wilayah daratannya.
c. Kondisi Iklim Indonesia
Indonesia berada
di wilayah tropis. tropis? Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi
sepanjang tahun yaitu sekitar 270C.
Secara umum,
keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim
yaitu iklim
muson, iklim laut dan iklim tropis. Gambaran tentang ketiga jenis
iklim tersebut
adalah:
1. Iklim musim,
dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap
periode waktu
tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam
bulan.
2. Iklim tropis,
terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu
yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk
terjadinya
hujan.
3. Iklim laut,
terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas,
sehingga banyak
menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan
terjadinya
hujan.
2.
Flora dan Fauna
Indonesia
memiliki keanekaragaman flora dan fauna (keanekaragaman
hayati) yang
sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk
tiga besar di
dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire
di Afrika.
Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan
tahun 1999
jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies
yang sudah
teridentifikasi, sedangkan jumlah spesies hewan mencapai 2.215
spesies. Spesies
hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptile, 1519 burung,
dan 121
kupu-kupu.
a. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di
Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar yaitu
Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan
meliputi kawasan
Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam
kelompok ini
adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Kelompok Indo-
Australian
meliputi tumbuhan yang ada kawasan Indonesia Timur. Pulaupulau
yang termasuk
dalam kawasan ini adalah Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku dan
Papua.
b. Persebaran Fauna Indonesia
Fauna
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda
yaitu
fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna
Indonesia
Bagian Barat dengan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan
garis
yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Tengah dan Timur dinamakan
Garis
Weber.
Fauna
bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga
disebut
tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang
mirip
dengan fauna yang hidup di Benua Australia, sehingga disebut Tipe
Australis
(Australic). Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang
ciri
atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis.
Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di
Indonesia.
Fauna
tipe ini disebut fauna endemis.
1). Fauna Indonesia Bagian Barat
Fauna Indonesia
bagian Barat atau tipe Asiatis mencakup wilayah Sumatra,
Jawa, Bali, dan
Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di
wilayah ini seperti
gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan,
orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Selain mamalia, di wilayah ini
banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, biawak,
bunglon, kura-kura,
dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui
diantaranya burung
hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai
macam unggas.
Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai
Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.
2).
Fauna Indonesia Tengah atau tipe peralihan
Wilayah fauna Indonesia
Tengah atau disebut pula wilayah fauna
Kepulauan
Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara
serta sejumlah
pulau-pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna
yang menghuni
wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus,
monyet hitam,
kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng.
Selain itu
terdapat pula reptil, Amphibia, dan berbagai jenis burung. Reptil
yang terdapat di
daerah ini, diantaranya biawak, komodo, buaya, dan ular.
Berbagai macam
burung yang terdapat di wilayah ini diantaranya maleo,
burung dewata,
mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri.
3). Fauna Indonesia Bagian Timur
Fauna Indonesia Bagian Timur atau
disebut tipe australic tersebar di
wilayah Papua, Halmahera, dan
Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang
menghuni wilayah ini antara lain
kanguru, beruang, walabi, landak irian
(nokdiak), kuskus, pemanjat
berkantung (oposum layang), kangguru pohon,
dan kelelawar. Di wilayah ini
tidak ditemukan kera. Di samping mamalia
tersebut terdapat pula reptil
seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis
burung ditemui di wilayah ini
diantaranya burung cenderawasih, nuri, raja
udang, kasuari, dan namudur.
Jenis ikan air tawar yang ada relatif sedikit.
F.
Perubahan Akibat Interaksi Antarruang
1.
Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan
2.
Perubahan Penggunaan Lahan
3.
Perubahan Orientasi Mata Pencaharian
4.
Berkembangnya Sarana dan Prasarana
5.
Adanya Perubahan Sosial dan Budaya
6.
Berubahnya Komposisi Penduduk
Bab 2.
Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial
1. Interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan antara orang perorangan,
antara kelompok manusia, maupun
antara orang perorangan dan kelompok
manusia
2. Proses interaksi sosial akan
terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan
komunikasi.
3. Proses yang asosiatif terjadi
apabila seseorang atau sekelompok orang
melakukan interaksi sosial yang
mengarah kepada kesatuan pandangan.
Proses ini terdiri atas tiga
bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan
asimilasi
4. Proses yang disosiatif terjadi
apabila seseorang atau sekelompok
orang melakukan interaksi sosial
yang mengarah pada konflik dan
merenggangkan solidaritas
kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk
yaitu kompetisi, kontravensi, dan
pertentangan
5. Di dalam masyarakat dikenal
ada empat tingkatan norma yaitu cara
(usage), kebiasaan (folksway),
tata kelakuan (mores), dan adat istiadat
(customs).
6. Interaksi sosial yang terjalin
secara berpola akan menghasilkan lembaga
sosial. Oleh karena itu, interaksi
sosial berpengaruh besar terhadap
terbentuknya lembaga sosial
masyarakat yang bersangkutan
7. Lembaga sosial adalah lembaga
yang mengatur rangkaian tata cara dalam
memenuhi kebutuhan manusia dalam
menjalani kehidupan dengan tujuan
mendapatkan keteraturan hidup.
8. Jenis-jenis lembaga sosial
adalah lembaga keluarga, lembaga pendidikan,
lembaga ekonomi, lembaga politik,
dan lembaga agama.
9. Fungsi dan peran lembaga
sosial di masyarakat untuk mengatur masyarakat
dalam rangka mencukupi kebutuhan
pokok atau dasar tiap-tiap anggota
masyarakatnya. Dalam pemenuhan
kebutuhan manusia diperlukan suatu
lembaga yang mengatur pemenuhan
berbagai jenis kebutuhan manusia.
Jika tidak, maka kehidupan
masyarakat akan sulit terkendali dan timbul
kekacauan, ketidakmerataan dan
lain-lain.
Bab 3. Aktivtas
Manusia Dalam
Memenuhi Kebutuhan
1. Kebutuhan adalah suau
keinginan manusia terhadap suatu barang atau jasa
dan menuntut adanya pemenuhan,
apabila tidak dipenuhi akan berdampak
negatif pada kelangsungan
hidupnya.
2. Macam-macam kebutuhan dapat
dilihat dari: (a) intensitasnya yaitu
kebutuhan primer, sekunder dan
tersier; (b) sifatnya yaitu kebutuhan
jasmani dan rohani; (c) waktu
pemenuhan yaitu kebutuhan sekarang dan
kebutuhan yang akan datang; dan
(d) subjek yaitu kebutuhan individu dan
kebutuhan kelompok.
3. Kelangkaan adalah suatu
keadaan dimana kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dihadapkan pada alat
pemuas kebutuhan yang terbatas.
4. Macam-macam alat pemuas
kebutuhan dapat dilihat dari: wujudnya, cara
memperolehnya, tujuan
penggunaannya, hubungan dengan barang lain,
dan proses pembuatannya.
5. Tindakan ekonomi adalah
tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan
untuk mencapai kemakmuran.
6. Tindakan ekonomi manusia
tersebut didorong oleh motif ekonomi. Motif
ekonomi adalah alasan atau
keinginan yang mendorong manusia untuk
melakukan kegiatan ekonomi.
7. Macam-macam motif ekonomi
antara lain: (1) motif memenuhi kebutuhan;
(2) motif berbuat sosial; (3)
motif memperoleh penghargaan; dan (4) motif
mendapatan kekuasaan.
8. Tindakan ekonomi yang didorong
oleh motif ekonomi harus berpedoman
pada prinsip ekonomi.
9. Prinsip ekonomi adalah dengan
pengorbanan yang kita lakukan untuk
mendapatkan hasil yang
diinginkan.
10. Produksi adalah kegiatan
menghasilkan barang/jasa atau kegiatan
menambah kegunaan barang/jasa.
11. Tujuan produksi: untuk
menghasilkan barang/jasa, untuk memperoleh
keuntungan, dan memenuhi
kebutuhan konsumen.
12. Faktor-faktor produksi: (1)
faktor produksi alam;(2) faktor produksi tenaga
kerja; (3) faktor produksi modal;
dan (4) faktor produksi kewirausahaan.
13. Dalam memproduksi barang
diperlukan kreativitas agar hasil produksinya
disenangi masyarakat.
14. Kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan sesuatu yang
baru, baik itu berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda
dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
15. Ciri-ciri manusia kreatif
antara lain: bersifat ingin tahu, sering mengajukan
pertanyaan yang baik, banyak
gagasan dan usul-usul terhadap suatu
masalah, mampu menyatakan
pendapat secara spontan, tidak mudah
terpengaruh pendapat orang lain,
mampu mengajukan gagasan pendapat
yang berbeda dengan orang lain,
berpikir ke depan, mempunyai kebiasaan
belajar sendiri, belajar dari
kegagalan, dan belajar dari pengalaman orang
lain.
16. Distribusi adalah kegiatan
menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen. Sistem distribusi:
distribusi langsung, distribusi semi langsung,
dan distribusi tidak langsung.
17. Konsumsi adalah kegiatan
memakai, menggunakan atau menghabiskan
kegunaan barang/jasa baik secara
berangsur-angsur atau sekaligus habis.
18. Tujuan orang melakukan
kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi
kebutuhan. Konsumsi menurut
tujuan dibedakan atas: konsumsi produktif
dan konsumsi akhir.
.
.
makasih gan artikelnya, kunjungi website kami ada berbagai info tentang penyakit yang harus anda ketahui dan berbagai penawaran lainnya
BalasHapusTumor Payudara
Bab iv nya ngga ada?
BalasHapusRangkumannya sangat membantu, mksh ya 👍👍
BalasHapusSangat membantu
BalasHapusMantap, inin ngopi
BalasHapusijin ngopi
BalasHapusTerimakasihhh
BalasHapus